Diiming-imingi Air Dari PDAM Solok Akan Lancar

Arosuka.SUMBARTODAY -Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) merupakan badan usaha milik daerah (BUMD) yang memberikan jasa pelayanan dan menyelenggarakan kemanfaatan di bidang air minum.

Namun Sengkarut PDAM dengan Masyarakat tigo Nagari di Guguk, Nagari Koto Gaek, Nagari Koto Gadang dan Nagari Jawi-jawi Kec.Gunung Talang Kab.Solok masalah pengaliran air ke rumah-rumah Nagari tidak kunjung lancar alias sering mati dari pada hidup.

Tetapi, bagi Masyarakat Guguk, sumber Mata Air yang berlimpah tidak membuat masyarakatnya sejahtera.

Alih -alih janji yang didengungkan pihak PDAM, yang akan memberikan pengaliran air merata setiap rumah penduduk tak kunjung terealisasi, bagi masyarakat tigo nagari masih juga berharap dengan aliran air tersebut.

Masyarakat Guguak tigo Nagari masih percaya untuk pemulihan sistim yang akan diberlakukan oleh pihak PDAM,wejangan harapan dari pihak PDAM yang memberikan janji manis melalui Pemerintahan Nagari,melalui Surat edaran yang baru di posting di sosial media beserta lengkap nomor hp sang pejanji manis.

Tetapi apa hendak dikata, saat air hidup yang dijanjikan di tunggu masyarakat tak kunjung keluar dari Pipanya, namun nomor hanphone yang tertera disurat pengumaman tersebut mendadak tak bisa dihubungi,apakah semudah itu masyarakat di bohongi.

Padahal sumbangan PAD bagi Pemda Kabupaten Solok, PDAM termasuk paling besar, namun karena tidak becusan kepengurusan sang
Direktur, maka kegaduhan di tengah masyarakat Nagari Guguk tak kujung selesai pengelolaan sumber mata air kacau balau. sehingga masyarakat di tigo Nagari merasa di zholimi.

Ke iklasan Masyarakat Guguk patut di acungi jempol jika perlu angkat topi namun bukan serta merta kepercayaan masyarakat di kebiri untuk terealisasinya bisnis PDAM keluar dari Nagari Guguk.

Saat media mengkonfirmasi ke salah satu tokoh Masyarakat Jawi-jawi “Ujang”beliau mengatakan “Lah lame awak jo PDAM go,nyo adu samo janji se masyarakat go. nan aie idak juo iduk do.(Sudah jenuh rasanya berurusan dengan PDAM tapi masyarakat masih di beri janji namun airpun tak kunjung hidup’Ucap ujang ketus.

Namun sedari berita ini diturunkan kami dari pihak media masih berusaha mengkonfirmasi kepihak PDAM Kab.Solok akan permasalahan yang tak ada usainya.(Oj)

Penutupan Pekan Olah Raga Kota Padang di Wakili Pj Sekda Arfian Di Stadion H.Agus Salim

Padang, Sumbartoday.net – Pekan Olahraga Kota Padang (Porkota) Padang Tahun 2021 yang berlangsung sejak 15 Desember lalu, resmi ditutup Wali Kota Padang yang diwakili Pj Sekda Arfian di Stadion H. Agus Salim, Selasa (21/12) sore.

Kecamatan Padang Timur sukses menjadi juara umum dengan mengoleksi medali terbanyak yakni 49 emas, 39 perak dan 29 perunggu. Disusul Kecamatan Lubukbegalung dengan 43 emas, 27 perak dan 36 perunggu serta di tempat ketiga Kecamatan Koto Tangah 41 emas, 29 perak dan 56 perunggu. Event olahraga yang diikuti 11 kecamatan se-Kota Padang dengan mengikuti sebanyak 28 cabang olahraga (cabor) itu.

Penyerahan Piala Bergilir Juara Umum Porkota Padang 2021 diserahkan langsung Pj Sekda Arfian diterima Camat Padang Timur yang sebelumnya didahului pengalungan medali kepada pemenang cabang Sepakbola.
Pj Sekda Arfian atas nama Pemerintah Kota Padang mengaku bersyukur gelaran Porkota Padang di tahun ini dengan berjalan lancar dan sukses.

“Harapan kita tentunya, melalui Porkota ini nantinya akan melahirkan atlet-atlet yang berprestasi serta unggul dan berdaya saing dari Kota Padang untuk Sumatera Barat dan juga Indonesia. Semoga kegiatan ini dapat kita gelar terus berkelanjutan sekali dua tahun dan dengan penyelenggaraan yang lebih baik dan semarak lagi tentunya,” ungkapnya didampingi Kadispora Mursalim.

Arfian juga menyebut, ajang Porkota ini digelar juga dalam rangka persiapan Kota Padang menghadapi pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumbar 2023 mendatang dan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-21 Aceh Tahun 2024.

“Jadi persiapannya kita mulai dari sekarang melalui Porkota ini. Alhamdulillah para atlet dalam kompetisi ini memberikan penampilan terbaiknya. Karena bagi atlet di masing-masing cabor yang terbaik tentu akan dilirik untuk mewakili Padang pada Porprov nantinya. Jayalah olahraga Kota Padang,” imbuh Pj Sekda bersemangat didampingi Kepala Dispora Mursalim.
Sementara itu Ketua KONI Padang Yusra menyebut, Porkota Padang 2021 ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan sejak pelantikan pengurus di bawah kepemimpinannya.

Alasan kuat pihaknya menggelar kegiatan tersebut yaitu untuk memberikan wadah bagi para atlet kota Padang untuk saling menguji kemampuan sesama atlet karena selama pandemi Covid-19 tidak ada wadah kegiatan untuk berlaga.

“Kita dari KONI Kota Padang berterima kasih kepada pihak 11 kecamatan yang telah ikut berpartisipasi dalam menyukseskan kegiatan Porkota tahun 2021 ini. Begitu juga kepada Dispora Kota Padang, panitia penyelenggara dan semua unsur yang mendukung penyelenggaraan Porkota Padang 2021 ini,” ungkapnya.

Senada dengan itu Ketua Panitia Pelaksana Porkota Padang 2021 Erizal Syaf menyebutkan total cabor yang akan dipertandingkan dalam Porkota Padang 2021 sebanyak 28 cabor dengan melibatkan 2.339 atlet ditambah official dan pelatih 63 orang dari 11 kecamatan.
Dalam kesempatan itu hadir Kadispora Sumbar Ketua KONI Sumbar Agus Suardi, dan Ketua KONI Kota Padang Yusra, unsur Forkopimda Padang dan sejumlah Anggota DPRD Kota Padang serta Camat se-Kota Padang beserta jajaran dan unsur terkait lainnya. (Aca)

ANDY IHZA MAHENDRA KETUA BIDANG V KOMUNIKASI & LITBANG DPP SEKARPURA II

Padang, Sumbartoday.net  – Saturasi Oksigen’ Aviasi Indonesia Menurun Terdampak Regulasi yang Kerap Berubah

Serikat Karyawan PT Angkasa Pura II atau SEKARPURA II menggelar diskusi panel pada Kamis, 26 Agustus 2021 bertajuk ‘Saturasi Oksigen Aviasi Indonesia’.

Diskusi panel yang digelar bertepatan di Hari Ulang Tahun (HUT) SEKARPURA II ke 22 Tahun 2021 ini menghadirkan 2 narasumber, Alvin Lie selaku Pengamat Penerbangan dan Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) Tulus Abadi.

Pemeritah diharapkan dapat mengkaji ulang kebijakan atau regulasi terkait pergerakan masyarakat khususnya pengguna transportasi udara dalam masa Pandemi COVID-19.

Dimana, sejak mewabahnya COVID-19 di Tanah Air, regulasi yang mengatur persyaratan bagi masyarakat pengguna transportasi udara khususnya penerbangan domestik sangat cepat berubah.

Di awal pandemi, penumpang pesawat diminta menyertakan hasil negatif COVID-19 dengan metode Rapid Tes Antibody. Tidak lama kemudian menjadi Swab Antigen.

Namun, setelah vaksinasi digencarkan, kini penumpang pesawat wajib melakukan tes PCR sebagai salah satu syarat selain vaksinasi.

Hal ini pun disoroti oleh Pengamat Penerbangan Alvin Lie.

Alvin Lie mengatakan bahwa ada aturan yang terkesan diskriminatif terhadap transportasi udara. Salah satunya adalah persyaratan hasil negatif COVID-19 dengan metode PCR Test dan wajib vaksin bagi penumpang pesawat.

“Saya kira yang pertama harusnya syarat untuk perjalanan udara disamakan dengan moda transportasi lain. Moda tranportasi yang paling banyak yang digunakan itu kan (tranportasi) darat, tapi justru paling longgar, tidak disiplin,” kata Alvin Lie.

“Pemerintah juga seharusnya mengapresiasi juga bahwa transportasi udara selama ini paling ketat dan paling disiplin. Juga alat angkutnya ini, sebelum pandemi juga sudah dilengkapi HEPA filter kemudian ada peraturannya penerbangan dibawah 2 jam tidak boleh makan, tidak boleh bicara, harus pakai masker. Ini kok masih ditambahin PCR lagi,” jelasnya.

Ia menuturkan, selain menyamakan persyaratan bagi pengguna transportasi udara, pemerintah juga diharapkan untuk mengampanyekan bahwa terbang itu aman. Karena, dengan adanya sejumlah persyaratan untuk penumpang transportasi udara terkesan bahwa terbang tidak aman.

“Dengan regulasi yang diskriminatif ini justru menambah kesan publik bahwa terbang itu tidak aman. Percuma saja menteri pariwisata mempromosikan daerah wisata tapi tidak mempromosikan penerbangan. Padahal daerah-daerah wisata itu membutuhkan tranportasi udara,” tuturnya.

Namun demikian, ia mendukung penuh program vaksinasi yang tengah digencarkan oleh pemerintah.

Senada dengan Alvin Lie, Ketua YLKI Tulus Abadi mengatakan bahwa pemerintah terkesan diskriminatif terhadap sektor transportasi udara yang sangat merugikan konsumen.

“Seharusnya memang pemerintah tidak seharusnya memberikan satu kebijakan yang diskriminatif pada sektor udara. Karena toh, ketika sektor udara dibatasi dengan ketat khususnya dengan tes PCR dan segala macam kemudian sektor lainnya tidak, mobilitas juga sama saja,” ujarnya.

Tulus Abadi mengatakan, adanya kebijakan untuk membatasi mobilitas masyarakat dengan melakukan pembatasan penerbangan tidak mempengaruhi atau tidak membatasi mobilitas masyarakat lain karena pengawasannya berbeda.

“Mobilitas jadi tidak terkendali dan akhirnya di satu sisi ingin membatasi penerbangan untuk membatasi mobilitas tapi mobilitas lain tetap jalan.  Dengan adanya kebijakan yang sangat dinamis atau dalam bahasa terangnya adalah berubah-ubah, itu jelas sangat merisaukan konsumen dan sangat merugikan konsumen,” jelasnya.

Sementara Ketua Umum SEKARPURA II Trisna Wijaya menjelaskan, selama pemberlakuan PCR bagi penumpang pesawat, banyak masyarakat yang urgent dikarenakan kemalangan, keluarga sakit kritis atau urgensi lainnya tidak dapat langsung menggunakan transportasi udara dan harus menunggu beberapa hari.

“Ada 2 hal yang disoroti oleh kami, yang pertama keluhan penumpang terhadap persyaratan penerbangan yang sangat sering berubah. Terlalu mahal, terlalu lama hasilnya, terlalu membingungkan dan keluhan lainnya. Selain diwajibkan vaksinasi, namun juga harus PCR,” kata Trisna Wijaya.

Oleh karenanya, lanjut Trisna Wijaya, kebijakan terkait persyaratan wajib PCR tersebut ditinjau ulang dan diberlakukan sama antara Jawa-Bali dan Luar Jawa-Bali. Dimana dapat menggunakan Rapid Antigen dan Gnose bagi calon penumpang yang sudah divaksinasi.

“Karena kenyataannya, selain teknologi HEPA Filter yang ada di pesawat, penumpang tidak diperbolehkan makan minum dan harus menggunakan selalu masker saat di pesawat,” jelasnya.

Selain itu kata Trisna Wijaya, Bandar udara salah satunya Bandara Soekarno-Hatta yang dikelola AP II, telah mendapatkan banyak sertifikat terbaik penanganan COVID-19 oleh asosiasi internasional seperti dari ACI dan Skytrax.

“Adanya begitu banyak memperoleh penghargaan dari lembaga Internasional, meski di situasi yang sulit dan penuh keterbatasan, sudah seharusnya pemerintah memberikan perhatian. Misalnya, meminta Bank Himbara untuk mau memberikan pinjaman, memberikan insentif PSC kembali seperti yang dilakukan di Q4 2020 yang lalu. Kemudian juga memberikan PMN misalnya, agar saturasi oksigen kami masih bisa terjaga dengan baik, dan yang terpenting adalah memastikan operasional Bandar udara tetap terlaksana dengan baik,” harapnya. ( Aca)

KONI Sumbar Butuh Dukungan Kabupaten dan Kota Untuk Maksimalkan Menuju PON XX Papua

Padang,sumbartoday.net -KONI Sumatera Barat membutuhkan dukungan anggaran dari Bupati dan Wali Kota se-Sumbar untuk bisa memaksimalkan potensi atlet sehingga bisa berangkat mengharumkan nama daerah di PON XX Papua.

“Target KONI Sumbar adalah masuk 10 besar PON XX Papua. Namun untuk mewujudkannya butuh dukungan dari semua pihak termasuk Bupati dan Wali Kota terutama dari segi anggaran,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menfasilitasi pertemuan KONI Sumbar dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan kontingen Sumbar terdiri dari 320 orang masing-masing 188 atlet, 58 pelatih, 8 medis, 14 bootman, 25 panitia, 6 media dan 21 orang keamanan.

Dari total 681 medali yang diperebutkan di PON XX Papua tersebut, KONI Sumbar menargetkan setiap cabang yang diikuti bisa memberikan medali.

Target itu masing-masing cabang atletik dua medali emas, angkat berat satu emas, binaraga satu emas, balap motor satu emas, billiard satu emas, catur satu emas dan cricket s
Kemudian gulat dua emas, gantole dan pralayang enam emas, karate satu emas, kempo dua emas, muathai satu emas, panjat tebing satu emas, panahan satu emas, pencak silat dua emas, sepak takraw satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat dua emas, tinju satu emas dan senam satu emas.

Gubernur menyebut Pemprov Sumbar sudah mengalokasikan anggaran melalui APBD 2021 sebesar Rp17,6 miliar namun belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan.

Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp 10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp 2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke PON Rp 11,3 miliar, dan biaya dukungan spontanitas dan bonus medali PON 2021 sebanyak Rp12,2 miliar.

Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.

“Melalui KONI Kabupaten/Kota dan dukungan dari Bupati dan Wali kota diharapkan ada dukungan untuk kontingen Sumbar ini agar bisa berangkat dan mengharumkan nama daerah,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah Bupati/Wali Kota yang hadir, pada prinsipnya semua mendukung kontingen Sumbar. Namun karena kondisi pandemi dan banyaknya anggaran yang direfokusing maka jumlahnya tentu tidak bisa maksimal.

“Kita memahami kondisi tersebut karena itu KONI juga harus mencari solusi pendamping. Berkomunikasi dengan Ketua DPRD Sumbar. Mudah-mudahan ada jalan pula yang diberikan,” katanya.

Namun kalau hingga waktu keberangkatan anggaran tidak bisa terkumpul maka mau tidak mau harus ada skala prioritas yang diterapkan sesuai kebijakan KONI Sumbar.(Aca )

Masuk 5 Kuliner Unggulan, Rendang Diangkat IGC ke Kancah Internasional Lewat Museum Gastronomi Indonesia

Jakarta.sumbartoday.net – Sebagai wadah yang berisi informasi tentang cerita sejarah, asal-usul, proses akulturasi budaya dari berbagai masakan yang dihidangkan dan dikonsumsi sehari-hari, Indonesia Gastronomy Community (IGC) menggelar Peluncuran Virtual Museum Gastronomi Indonesia (MGI) pada Kamis, 17 Juni 2021 di Jakarta.

Indonesia Gastronomy Community (IGC) adalah perkumpulan yang peduli tentang perkembangan makanan khas Indonesia, dengan fokus pada gastro-diplomasi, dan gastro-turisme. Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan pada acara peluncuran tersebut mengatakan Museum Gastronomi Indonesia (MGI) merupakan persembahan IGC untuk merayakan keberagaman dan kekayaan khazanah gastronomi Indonesia.

“MGI mendukung program ‘Indonesia Spice Up the World’ yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia untuk mensosialisasikan 5 kuliner unggulan di kancah internasional, yakni rendang, soto, nasi goreng, satai, dan gado-gado, memungkinkan didukung museum virtual,” kata Ria Musiawan.

Menteri UMKM dan Koperasi Teten Masduki, dan Dewan Pembina IGC, mendukung upaya IGC dengan menyatakan bahwa MGI sangat mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia untuk mengampanyekan produk lokal dapat going global.

Masduki juga mengatakan, “Perkembangan digitalisasi saat ini mendorong layanan yang mudah diakses oleh masyarakat. Keberadaan MGI memberi pilihan inovatif agar masyarakat mancanegara mengenal Indonesia, terutama makanan-makanan secara aman dan nyaman, dan mereka dapat meniru dengan mudah dalam memasak.”

Ria Musiawan menambahkan, inisiasi pendirian MGI telah dilakukan sejak setahun terakhir, melibatkan sejumlah pakar, akademisi serta profesional dari berbagai multidisiplin ilmu; tata boga, pengolahan pangan, gizi, hingga teknologi kreatif.

“Sejak awal MGI dirancang untuk menggaet utamanya generasi milenial yang memiliki literasi internet dan teknologi cukup tinggi. Oleh sebab itu IGC sebagai penggagas menggandeng PT. Siji Solusi Digital yang berpengalaman di bidang teknologi informasi dan pengembangan konten digital,” kata Ria Musiawan.

Seperti dijelaskan Ria Musiawan, PT. Siji Solusi Digital adalah perusahan teknologi kreatif yang bergerak di bidang pengembangan produk dan jasa teknologi informasi dan pengembangan konten kreatif. Dalam bidang permuseuman, Siji telah berpengalaman merancang dan menerapkan teknologi Internet of Things 4.0 serta terlibat dalam berbagai proyek modernisasi dan digitalisasi di berbagai museum dan galery di Indonesia. Beberapa pekerjaan di antaranya Galeri Nasional, Galeri Balitbang Kesehatan RI, Museum Mahkamah Agung RI, Museum DPR RI, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Olahraga Nasional, Museum Sejarah Kabupaten Bekasi, dan lain-lain.

Kolaborasi antara IGC dengan Siji telah menghasilkan MGI dalam bentuk virtual dengan tata pamer experience 3600 yang disajikan dalam bentuk infografis, video, serta artefak 3D dengan konsep intuitif dan sarat informasi yang dibuat dengan peralatan khusus sehingga kemiripannya mendekati 100% dari artefak asli yang terpajang di Museum Nasional, Jakarta. MGI akan dibangun secara bertahap dan organik. MGI virtual juga akan menjadi marketplace bagi industri UMKM penghasil bumbu-bumbu masakan khas, juga kerajinan dari berbagai daerah dengan berorientasi pasar dunia.

Direktur Utama PT. Siji Solusi Digital, Dimas Fuady mengatakan museum virtual sejak awal dirancang untuk mengakomodir kebutuhan milenial yang sudah biasa menggunakan aplikasi mobile maupun web dinamis. Penyajian materi hasil pemikiran dan penelitian para dewan pakar IGC juga menjadi tantangan tersendiri dalam membuat UI/UX, desain grafis hingga pengembangan fitur-fitur interaktif agar tetap atraktif bagi user, tanpa mengurangi konteks dan inti materinya.

“Bayangkan Museum Gastronomi Indonesia Virtual ini ibarat Pintu Kemana Saja Doraemon. Dimana user bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lainnya lalu belajar tentang sejarah, asal usul, proses budaya, cerita tentang kekayaan gastronomi Indonesia langsung dari tempat asalnya, tanpa batasan ruang, borderless. Dan kini ide MGI secara virtual menjadi sangat relevan dengan kondisi pandemi Covid-19, di saat banyak museum tutup dan tidak bisa dikunjungi, museumgastronomi.id bisa diakses kapan saja 24/7 sepanjang tahun, dari mana saja sepanjang terhubung internet,” jelas Dimas Fuady.

Dimas Fuady menambahkan, MGI virtual tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, pengetahuan, pendidikan serta hiburan semata, namun diharapkan bisa menjadi enabler bagi industri terkait, seperti pariwisata, industri perdagangan, dan UMKM. Keberadaan MGI diharapkan dapat mendukung berbagai sektor terkait gastronomi Indonesia secara berkelanjutan.

Secara teknis, MGI terwujud atas dedikasi dan peran serta dari berbagai unsur, yaitu; Ria Musiawan sebagai inisiator, Arief Djoko Boediono sebagai Ketua, Tim Subtansi dan Materi IGC terdiri dari Hindah Jatiningrum Muaris (koordinator), Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, Dr. Ari Fadiati, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., Prof. dr. Herawati Supolo Sudoyo, M.S, Ph.D., Prof. Harijono Djojodihardjo, Sc.D., MSME, M Eng., M.S. Nav.Arch. & Mar Eng., IPU, CPAE, Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum, Pudyotomo Saroso, Timotius Agus Rachmat SST Par., MM , Paramitaningrum Ph.D., Fersita Kusuma, dan Vishal Khumar, Tim kurator yang terdiri dari Dewi Soeharto, Ina Silas, dan Intan Abdams Katoppo, dengan segenap analisisnya mengurasi materi dan koleksi yang akan ditampilkan.(Myhammad Fadhli)

Jelang Idul Fitri, Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar Bagi-Bagi Sembako untuk Kaum Dhuafa di Padang

Padang.sumbartoday.net – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Persatuan Juang Kencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Barat (Juken BKKBN Sumbar) melalui Gerakan Amal Sedekah Harian Anggota (Gema Sehat) mendistribusikan paket sembako kepada warga dhuafa di Kota Padang, pada Kamis (6/5/2021).

Pada kegiatan sosial tersebut, Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar menyerahkan paket sembako senilai Rp.500.000,- dalam bentuk beras, telur, dan bahan pokok lainnya kepada 20 kepala keluarga.

Busyarni Evandri Dt. Rajo Batuah, Koordinator Gema Sehat Juken Sumbar, saat diwawancarai pada Jumat (7/5/2021) mengatakan bahwa bantuan yang mereka distribusikan tersebut berasal dari sedekah 80 orang anggota Juken BKKBN Sumbar dan Sahabat Juken Sumatera Barat yang dikumpulkan Sejak 1 Ramadan 1442 H, dalam bentuk beras jimpitan dan uang recehan harian.

“Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari 1 bulan kami bisa menggalang 20 paket sembako dari sedekah harian. Ini adalah uji coba penyerahan paket bantuan dalam bentuk sembako untuk kaum dhuafa, pada kesempatan berikut bantuan akan diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha dan bedah rumah tidak layak huni,” kata Busyarni Evandri.

Gema Sehat digagas oleh H. Nofrijal, MA, mantan Sekretaris Utama BKKBN yang sekarang menjabat sebagai Penyuluh KB Ahli Utama (PUMA), sosok yang berpengalaman dalam menggalang kepedulian sosial, baik di Jakarta maupun di daerah tempatnya ditempatkan bertugas.

“Terimakasih kepada sahabat Juken yang terketuk hatinya menyisihkan beras genggam (jimpitan) dan uang recehan untuk berbagi rasa dan harta dengan keluarga belum berpunya,” Kata Nofrijal.

Nofrijal berharap, Gema Sehat dapat menjangkau anggota Juken seluruh Indonesia yang berjumlah lebih dari 10.000 orang dan sahabat Juken, agar peduli dengan kondisi lingkungan sosial masyarakat, sejalan dengan cita-cita BKKBN tentang 8 fungsi keluarga, di antara fungsinya adalah agama, cinta kasih, dan sosial budaya.

“Yang terpenting, pengelolaan donasi apapun harus dengan manajemen terbuka, profesional, dan akuntabel,” kata Nofrijal.

Baharuddin Indra, Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana Sumatera Barat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar tersebut.

“Gerakan amal ini semoga makin memperkuat silaturahmi para pensiunan dan senior citizen dengan masyarakat sekitar, terutama yang kurang mampu,” kata Baharuddin Indra.

Bantuan sembako yang didistribusikan Juken BKKBN Sumbar kepada 20 kepala keluarga dhuafa di Kota Padang tersebut diserahkan langsung oleh Koordinator dan para pengurus Gema Sehat Juken Sumbar didampingi oleh para tokoh masyarakat setempat.(Muhammad fadhli)

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Refresh