KONI Sumbar Butuh Dukungan Kabupaten dan Kota Untuk Maksimalkan Menuju PON XX Papua

Padang,sumbartoday.net -KONI Sumatera Barat membutuhkan dukungan anggaran dari Bupati dan Wali Kota se-Sumbar untuk bisa memaksimalkan potensi atlet sehingga bisa berangkat mengharumkan nama daerah di PON XX Papua.

“Target KONI Sumbar adalah masuk 10 besar PON XX Papua. Namun untuk mewujudkannya butuh dukungan dari semua pihak termasuk Bupati dan Wali Kota terutama dari segi anggaran,” kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat menfasilitasi pertemuan KONI Sumbar dengan sejumlah Bupati/Wali Kota di Padang, Kamis.

Ia menjelaskan kontingen Sumbar terdiri dari 320 orang masing-masing 188 atlet, 58 pelatih, 8 medis, 14 bootman, 25 panitia, 6 media dan 21 orang keamanan.

Dari total 681 medali yang diperebutkan di PON XX Papua tersebut, KONI Sumbar menargetkan setiap cabang yang diikuti bisa memberikan medali.

Target itu masing-masing cabang atletik dua medali emas, angkat berat satu emas, binaraga satu emas, balap motor satu emas, billiard satu emas, catur satu emas dan cricket s
Kemudian gulat dua emas, gantole dan pralayang enam emas, karate satu emas, kempo dua emas, muathai satu emas, panjat tebing satu emas, panahan satu emas, pencak silat dua emas, sepak takraw satu emas, taekwondo dua emas, tarung derajat dua emas, tinju satu emas dan senam satu emas.

Gubernur menyebut Pemprov Sumbar sudah mengalokasikan anggaran melalui APBD 2021 sebesar Rp17,6 miliar namun belum bisa memenuhi seluruh kebutuhan.

Data KONI Sumbar, anggaran yang dibutuhkan untuk PON XX Papua diantaranya biaya Pelatprov Sumbar untuk PON XX Rp 10,1 miliar, biaya pelatihan intensif khusus untuk PON Rp 2,2 miliar, biaya keberangkatan kontingen Sumbar ke PON Rp 11,3 miliar, dan biaya dukungan spontanitas dan bonus medali PON 2021 sebanyak Rp12,2 miliar.

Jumlah keseluruhan kebutuhan adalah Rp35,9 miliar sementara anggaran yang disediakan dari APBD Provinsi sebesar Rp17,6 miliar sehingga terjadi kekurangan sekitar Rp18,2 miliar.

“Melalui KONI Kabupaten/Kota dan dukungan dari Bupati dan Wali kota diharapkan ada dukungan untuk kontingen Sumbar ini agar bisa berangkat dan mengharumkan nama daerah,” ujarnya.

Berdasarkan hasil pertemuan dengan sejumlah Bupati/Wali Kota yang hadir, pada prinsipnya semua mendukung kontingen Sumbar. Namun karena kondisi pandemi dan banyaknya anggaran yang direfokusing maka jumlahnya tentu tidak bisa maksimal.

“Kita memahami kondisi tersebut karena itu KONI juga harus mencari solusi pendamping. Berkomunikasi dengan Ketua DPRD Sumbar. Mudah-mudahan ada jalan pula yang diberikan,” katanya.

Namun kalau hingga waktu keberangkatan anggaran tidak bisa terkumpul maka mau tidak mau harus ada skala prioritas yang diterapkan sesuai kebijakan KONI Sumbar.(Aca )

Pondasi Jembatan Permanen Di Nagari Padukuan Tenggelam Semak Belukar

Dharmasraya.sumbartoday.net -Pondasi untuk jembatan Permanen yang menghubungkan Nagari Padukuan dengan Nagari Ampalu, Kecamatan Koto Salak, Dharmasraya, yang telah dibangun beberapa tahun belakangan ini, kini tertidur pulas di selimuti tebalnya Rerumputan yang telah menjadi semak belukar.

Tenggelamnya pondasi jembatan permanen oleh rerumputan tersebut, akibat telah lama terbangkalai sejak beberapa tahun belakangan ini.

Masyarakat Nagari Padukuan terus tertanya-tanya, karena belum diketahui apakah proyek jembatan permanen ini akan diteruskan atau tidak, sebab hingga saat ini belum juga ada kepastian.

Sementara itu, masyarakat nagari padukuan masih tetap menggunakan Jembatan Gantung yang sudah cukup tua untuk berlalu lalang sehari-hari.

Irwandi selaku warga setempat , saat di jumpai awak media dilokasi 26/06/2021 mengatakan.
Bahwa pondasi untuk Jembatan permanen tersebut sudah tak terlihat lagi akibat diselimuti rumput liar bercampur aduk dengan kayu kayu kecil yang mulai tampak membelukar.

“Pondasi untuk jembatan permanen itu memang sudah di bangun sejak beberapa tahun yang lalu. Kini mulai tak terlihat lagi akibat di selimuti rumput dan kayu kayu kecil yang mulai membelukar, kami sebagai masyarakat pengguna jembatan sangat berharap sekali kepada pemerintah Daerah Dharmasraya, agar mempercepat pengerjaan jembatan permanen ini” Tuturnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Repi selaku masyarakat setempat.
Bahwa masyarakat nagari padukuan minta kepada Pemerintah Daerahnya untuk mempercepat Kerja Jembatan Permanen yang telah cukup lama diharapkan masyarakat. Sebab telah sekian tahun terbangkalai.

“Kita sebagai masyarakat nagari Padukuan sangat berharap kepada pemerintah daerah agar mempercepat kerja jembatan yang telah cukup lama di rencanakan, hingga kini masih terlihat terbangkalai,”

Sekarang, lanjut Repi, Pondasi untuk jembatan permanen itu tak mulai terlihat lagi, dikarenakan sudah ditumbuhi semak belukar” Tutupnya. (RN).

Heri Mahmuda : Saya Akan Carikan KONI Padang Kantor Difinitif

PADANG, Sumbartoday.net – Calon Ketua Umum KONI Padang, Heri Mahmuda, ketika bersua dengan Sumbartoday.net secara terus terang mengatakan, nantinya kalau saya menjadi Ketua Umum KONI Padang, yang pertama sekali saya lakukan adalah, mencarikan Kantor yang difinitif untuk KONI Padang, agar nantinya semua kegiatan bisa berjalan dengan sempurna.

Hal ini, disampaikan Heri, ketika melakukan silaturahmi dengan Sumbartoday.net, disalah satu rumah makan di Padang, selain memprogramkan pembuatan Kantor KONI Padang, Heri, juga mengatakan, akan merangkul semua elemen dan juga akan merangkul semua pelaku olahraga Kota Padang, agar nantinya KONI Padang, akan mampu menjadi barometer olahraga di Kota Padang dan Sumbar.

” Kita akan merangkul semua elemen dan pelaku olahraga di Kota Padang, agar nantinya KONI Padang, akan lebih bersinergi baik di bidang prestasi ataupun dibidang lainya, dan akan menjadikan Kota Padang, sebagai barometer olahraga di Padang dan Sumbar,” terang pengusaha muda Kota Padang ini.

Kemudian, untuk semua atlet Kota Padang, Heri juga akan mensejahterakan semua atlet, dan akan membantu seandainya hal itu harus dan pantas untuk dibantu, apakah itu untuk memberangkatkan ke kejuaraan ataupun try out keluar daerah.

Diakhir, bincang- bincang dengan calon Ketua Umum KONI Padang ini, Heri, meminta doa dan dukungan dari semua Ketua Pengurus Cabang Olahraga( Pengcab) yang ada di Kota Padang, dan mari nantinya bersama- sama membangun olahraga Kota Padang.( Rozi)

Masuk 5 Kuliner Unggulan, Rendang Diangkat IGC ke Kancah Internasional Lewat Museum Gastronomi Indonesia

Jakarta.sumbartoday.net – Sebagai wadah yang berisi informasi tentang cerita sejarah, asal-usul, proses akulturasi budaya dari berbagai masakan yang dihidangkan dan dikonsumsi sehari-hari, Indonesia Gastronomy Community (IGC) menggelar Peluncuran Virtual Museum Gastronomi Indonesia (MGI) pada Kamis, 17 Juni 2021 di Jakarta.

Indonesia Gastronomy Community (IGC) adalah perkumpulan yang peduli tentang perkembangan makanan khas Indonesia, dengan fokus pada gastro-diplomasi, dan gastro-turisme. Ketua Umum Indonesian Gastronomy Community (IGC), Ria Musiawan pada acara peluncuran tersebut mengatakan Museum Gastronomi Indonesia (MGI) merupakan persembahan IGC untuk merayakan keberagaman dan kekayaan khazanah gastronomi Indonesia.

“MGI mendukung program ‘Indonesia Spice Up the World’ yang dicanangkan Pemerintah Republik Indonesia untuk mensosialisasikan 5 kuliner unggulan di kancah internasional, yakni rendang, soto, nasi goreng, satai, dan gado-gado, memungkinkan didukung museum virtual,” kata Ria Musiawan.

Menteri UMKM dan Koperasi Teten Masduki, dan Dewan Pembina IGC, mendukung upaya IGC dengan menyatakan bahwa MGI sangat mendukung upaya pemerintah Republik Indonesia untuk mengampanyekan produk lokal dapat going global.

Masduki juga mengatakan, “Perkembangan digitalisasi saat ini mendorong layanan yang mudah diakses oleh masyarakat. Keberadaan MGI memberi pilihan inovatif agar masyarakat mancanegara mengenal Indonesia, terutama makanan-makanan secara aman dan nyaman, dan mereka dapat meniru dengan mudah dalam memasak.”

Ria Musiawan menambahkan, inisiasi pendirian MGI telah dilakukan sejak setahun terakhir, melibatkan sejumlah pakar, akademisi serta profesional dari berbagai multidisiplin ilmu; tata boga, pengolahan pangan, gizi, hingga teknologi kreatif.

“Sejak awal MGI dirancang untuk menggaet utamanya generasi milenial yang memiliki literasi internet dan teknologi cukup tinggi. Oleh sebab itu IGC sebagai penggagas menggandeng PT. Siji Solusi Digital yang berpengalaman di bidang teknologi informasi dan pengembangan konten digital,” kata Ria Musiawan.

Seperti dijelaskan Ria Musiawan, PT. Siji Solusi Digital adalah perusahan teknologi kreatif yang bergerak di bidang pengembangan produk dan jasa teknologi informasi dan pengembangan konten kreatif. Dalam bidang permuseuman, Siji telah berpengalaman merancang dan menerapkan teknologi Internet of Things 4.0 serta terlibat dalam berbagai proyek modernisasi dan digitalisasi di berbagai museum dan galery di Indonesia. Beberapa pekerjaan di antaranya Galeri Nasional, Galeri Balitbang Kesehatan RI, Museum Mahkamah Agung RI, Museum DPR RI, Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Museum Sumpah Pemuda, Museum Olahraga Nasional, Museum Sejarah Kabupaten Bekasi, dan lain-lain.

Kolaborasi antara IGC dengan Siji telah menghasilkan MGI dalam bentuk virtual dengan tata pamer experience 3600 yang disajikan dalam bentuk infografis, video, serta artefak 3D dengan konsep intuitif dan sarat informasi yang dibuat dengan peralatan khusus sehingga kemiripannya mendekati 100% dari artefak asli yang terpajang di Museum Nasional, Jakarta. MGI akan dibangun secara bertahap dan organik. MGI virtual juga akan menjadi marketplace bagi industri UMKM penghasil bumbu-bumbu masakan khas, juga kerajinan dari berbagai daerah dengan berorientasi pasar dunia.

Direktur Utama PT. Siji Solusi Digital, Dimas Fuady mengatakan museum virtual sejak awal dirancang untuk mengakomodir kebutuhan milenial yang sudah biasa menggunakan aplikasi mobile maupun web dinamis. Penyajian materi hasil pemikiran dan penelitian para dewan pakar IGC juga menjadi tantangan tersendiri dalam membuat UI/UX, desain grafis hingga pengembangan fitur-fitur interaktif agar tetap atraktif bagi user, tanpa mengurangi konteks dan inti materinya.

“Bayangkan Museum Gastronomi Indonesia Virtual ini ibarat Pintu Kemana Saja Doraemon. Dimana user bisa berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari satu daerah ke daerah lainnya lalu belajar tentang sejarah, asal usul, proses budaya, cerita tentang kekayaan gastronomi Indonesia langsung dari tempat asalnya, tanpa batasan ruang, borderless. Dan kini ide MGI secara virtual menjadi sangat relevan dengan kondisi pandemi Covid-19, di saat banyak museum tutup dan tidak bisa dikunjungi, museumgastronomi.id bisa diakses kapan saja 24/7 sepanjang tahun, dari mana saja sepanjang terhubung internet,” jelas Dimas Fuady.

Dimas Fuady menambahkan, MGI virtual tidak hanya berfungsi sebagai sumber informasi, pengetahuan, pendidikan serta hiburan semata, namun diharapkan bisa menjadi enabler bagi industri terkait, seperti pariwisata, industri perdagangan, dan UMKM. Keberadaan MGI diharapkan dapat mendukung berbagai sektor terkait gastronomi Indonesia secara berkelanjutan.

Secara teknis, MGI terwujud atas dedikasi dan peran serta dari berbagai unsur, yaitu; Ria Musiawan sebagai inisiator, Arief Djoko Boediono sebagai Ketua, Tim Subtansi dan Materi IGC terdiri dari Hindah Jatiningrum Muaris (koordinator), Prof. Dr. Ir. Murdijati Gardjito, Dr. Ari Fadiati, Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc., Prof. dr. Herawati Supolo Sudoyo, M.S, Ph.D., Prof. Harijono Djojodihardjo, Sc.D., MSME, M Eng., M.S. Nav.Arch. & Mar Eng., IPU, CPAE, Dr. Bondan Kanumoyoso, M.Hum, Pudyotomo Saroso, Timotius Agus Rachmat SST Par., MM , Paramitaningrum Ph.D., Fersita Kusuma, dan Vishal Khumar, Tim kurator yang terdiri dari Dewi Soeharto, Ina Silas, dan Intan Abdams Katoppo, dengan segenap analisisnya mengurasi materi dan koleksi yang akan ditampilkan.(Myhammad Fadhli)

Mahyeldi Beri Motivasi Sport Hall Garuda Sakti Telkom

PADANG, Sumbartoday.net -Gubernur Sumbar, H.Mahyeldi Ansharullah, beri motivasi yang besar kepada pengelola Sport Hall PB Garuda Sakti Telkom Sumbar, saat melakukan pertandingan uji coba dengan seluruh jajajran Pemprov Sumbar, beberapa waktu yang lalu.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Sumbar Mahyeldi, saat berbincang dengan pengelola lapangan Efendi, yang juga merupakan pensiunan Telkom Sumbat, mengatakan, kita akan selalu dukung program Telkom Sumbar kususnya dibidang olahraga, dan pengelolaan PB Garuda Sakti Telkom Sumbar, dalam hal lapangan sangat bagus.

” Kita sangat mendukung program Telkom Sumbar kususnya di bidang olahraga dan pengelolaan lapangan bulutangkis, PB Garuda Sakti,” ujar Mahyeldi.

Ditambahkan Mahyeldi, apalagi lapangan PB Garuda Sakti, juga mempunyai beberapa lapangan bulutangkis yang memakai karpet, dan ini merupakan salah satu terobosan yang sangat luar biasa, tambah beliau.

Sementara itu, Efendi, Sanga pengelola lapangan bulutangkis PB Garuda Sakti, yang juga mantan atlet tinju Sumbar, kini telah pensiun di Telkom Sumbar, kepada Sumbartoday, mengatakan, Alhamdulillah ini merupakan hoby saya dan dengan adanya kegiatan sepeti ini,.seakan kesibukan yang biasanya saya jalani diwaktu masih aktif sebagai karyawan Telkom Sumbar, seakan tidak hilang, makanya hidup terasa enjoy dan tidak banyak masalah, karena kesibukan sehari-hari masih ada yang saya lakoni, terang Efendi.

” Alhamdulillah dengan adanya kegiatan sepeti mengelola lapangan PB Garuda Sakti, dan lainya, saya merasa lebih enjoy, dan tidak banyak masalah, kerana olahraga adalah hidup saya,” terang ayah empat orang anak ini.(Aca)

Jelang Idul Fitri, Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar Bagi-Bagi Sembako untuk Kaum Dhuafa di Padang

Padang.sumbartoday.net – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1442 H, Persatuan Juang Kencana Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Provinsi Sumatera Barat (Juken BKKBN Sumbar) melalui Gerakan Amal Sedekah Harian Anggota (Gema Sehat) mendistribusikan paket sembako kepada warga dhuafa di Kota Padang, pada Kamis (6/5/2021).

Pada kegiatan sosial tersebut, Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar menyerahkan paket sembako senilai Rp.500.000,- dalam bentuk beras, telur, dan bahan pokok lainnya kepada 20 kepala keluarga.

Busyarni Evandri Dt. Rajo Batuah, Koordinator Gema Sehat Juken Sumbar, saat diwawancarai pada Jumat (7/5/2021) mengatakan bahwa bantuan yang mereka distribusikan tersebut berasal dari sedekah 80 orang anggota Juken BKKBN Sumbar dan Sahabat Juken Sumatera Barat yang dikumpulkan Sejak 1 Ramadan 1442 H, dalam bentuk beras jimpitan dan uang recehan harian.

“Alhamdulillah, dalam waktu kurang dari 1 bulan kami bisa menggalang 20 paket sembako dari sedekah harian. Ini adalah uji coba penyerahan paket bantuan dalam bentuk sembako untuk kaum dhuafa, pada kesempatan berikut bantuan akan diberikan dalam bentuk bantuan modal usaha dan bedah rumah tidak layak huni,” kata Busyarni Evandri.

Gema Sehat digagas oleh H. Nofrijal, MA, mantan Sekretaris Utama BKKBN yang sekarang menjabat sebagai Penyuluh KB Ahli Utama (PUMA), sosok yang berpengalaman dalam menggalang kepedulian sosial, baik di Jakarta maupun di daerah tempatnya ditempatkan bertugas.

“Terimakasih kepada sahabat Juken yang terketuk hatinya menyisihkan beras genggam (jimpitan) dan uang recehan untuk berbagi rasa dan harta dengan keluarga belum berpunya,” Kata Nofrijal.

Nofrijal berharap, Gema Sehat dapat menjangkau anggota Juken seluruh Indonesia yang berjumlah lebih dari 10.000 orang dan sahabat Juken, agar peduli dengan kondisi lingkungan sosial masyarakat, sejalan dengan cita-cita BKKBN tentang 8 fungsi keluarga, di antara fungsinya adalah agama, cinta kasih, dan sosial budaya.

“Yang terpenting, pengelolaan donasi apapun harus dengan manajemen terbuka, profesional, dan akuntabel,” kata Nofrijal.

Baharuddin Indra, Ketua Umum Perkumpulan Juang Kencana Sumatera Barat menyambut baik dan mengapresiasi kegiatan Gema Sehat Juken BKKBN Sumbar tersebut.

“Gerakan amal ini semoga makin memperkuat silaturahmi para pensiunan dan senior citizen dengan masyarakat sekitar, terutama yang kurang mampu,” kata Baharuddin Indra.

Bantuan sembako yang didistribusikan Juken BKKBN Sumbar kepada 20 kepala keluarga dhuafa di Kota Padang tersebut diserahkan langsung oleh Koordinator dan para pengurus Gema Sehat Juken Sumbar didampingi oleh para tokoh masyarakat setempat.(Muhammad fadhli)

Firman Wanipin Didapuk Menjadi Dewan Pengawas KOIN Pers Sejahtera

Padang, Sumbar Today – Para wartawan yang tergabung dalam Koperasi Insan Pers Sejahtera (KOIN Pers Sejahtera) sepakat mengangkat Firman Wanipin sebagai Dewan Pengawas.

Hal ini disampaikan oleh promotor Ad Firma ketika KOIN Pers Sejahtera mengadakan acara buka puasa bersama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, pada Sabtu (17/4) di rumah makan ikan bakar jalan samudra.

“Untuk struktur kepengurusan diketuai oleh Dafit Lakus, dewan pengawas diisi oleh Firman Wanipin, Dedi Prima dan Defri Antanius,” kata Ad Firma.

Ketua terpilih Dafit Laksus menjelaskan, “koperasi ini berlandaskan kepada asas persamaan dan persaudaraan antar sesama jurnalis/pers untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.

“Tujuan didirikannya KOIN Pers Sejahtera ini adalah membantu program pemerintah, membuka lapangan pekerjaan dan embangun dan meningkatkan Perekonomian Insane pers yang mapan dan mandiri,” ujar Dafit Laksus.

Hadir dalam buka bersama tersebut Kabid Pengawasan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang Arlis Wandi dan tenaga penyuluh Karlina.

Banyak yang meyakini kolaborasi dan sinergitas yang baik antara Dafit Laksus dengan Firman Wanipin bisa membawa KOIN Pers Sejahtera maju dan berkembang.

Firman Wanipin dalam sambutannya menyampaikan kesiapannya membangun KOIN Pers Sejahtera kedepan.

“Berdasarkan tupoksi kita siap mengawasi kinerja pengurus untuk kemajuan KOIN Pers Sejahtera kedepan,” ujar Ketua Aliansi Wartawan Independen Indonesia (AWII) Provinsi Sumbar. (Red)*

Yenni Laura diamanahkan menjadi Bendahara KOIN PERS SEJAHTERA

Padang, Sumbar Today – Sejumlah wartawan yang tergabung dalam Koperasi Insan Pers Sejahtera (KOIN Pers Sejahtera) resmi memilih Yenni Laura menjadi bendahara.

Hal ini disampaikan oleh promotor Ad Firma ketika KOIN Pers Sejahtera mengadakan acara buka puasa bersama dengan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang, pada Sabtu (17/4) di rumah makan ikan bakar Khatib jalan  samudra pantai purus padang.

“Struktur kepengurusan sudah rampung, semua sepakat memilih Dafit Lakus menjadi ketua, sekretaris Deni Hand dan bendahara dijabat oleh Yenni Laura. Untuk dewan pengawas diisi oleh Firman Wanipin, Dedi Prima dan Defri Antanius,” kata Ad Firma.

Diketahui Yenni Laura adalah dewan akar media online Shootlinenews.com. Ketua Serikat Pers Republik Indonesia (SPRI) Provinsi Sumbar itu menyampaikan kesiapannya membangun KOIN Pers Sejahtera kedepan secara bersama sama.

“Berdasarkan tupoksi kita harus siap bekerja sebagai pengurus dengan sebaik baiknya demi kemajuan KOIN Pers Sejahtera kedepan,” ujar perempuan yang akrab disapa Inyak itu.

Ketua terpilih Dafit Laksus menjelaskan, “koperasi ini berlandaskan kepada asas persamaan dan persaudaraan antar sesama jurnalis/pers untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kesejahteraan,” jelasnya.

“Tujuan didirikannya KOIN Pers Sejahtera ini adalah membantu program pemerintah, membuka lapangan pekerjaan dan membangun dan meningkatkan perekonomian insan pers yang mapan dan mandiri,” ujar Dafit Laksus.

Hadir dalam buka bersama tersebut Kabid Pengawasan Dinas Koperasi dan UMKM Kota Padang Arlis Wandi dan tenaga penyuluh Karlina.

Banyak yang meyakini kolaborasi dan sinergitas yang baik antara pengurus dan dewan pengawas bisa membawa KOIN Pers Sejahtera maju dan berkembang. (Red)*

Memaafkan itu Indah, Kisah Inspirasi Buya Hamka dengan Soekarno

🌐 Editor : Robbi Engles Yunisco

_

_

Presiden Soekarno pernah Menyerang Ulama Besar di Masanya Buya Hamka, bersama Mohammad Yamin, Soekarno melalui headline beberapa Media Cetak Asuhan Pramoedya Ananta Toer Melakukan Pembunuhan karakter atas diri Hamka. 

Namun tak sedikit pun Fokus Hamka bergeser dalam Menegakkan Aamar Ma’ruf Nahi Mungkar, sebab terlalu kuatnya Karakter Hamka di tahun 1964, Soekarno tak sungkan-sungkan Menjebloskan Ulama Besar asal Minangkabau ini ke dalam Penjara tanpa melewati Prsidangan.

2 tahun 4 bulan lamanya Hamka Dipenjara, apakah Lantas Ia bersedih, mendendam dan mengutuk-ngutuk betapa jahatnya Soekarno padanya ? Tidak..!  Hamka justru bersyukur bisa masuk Penjara, didalam terali besi itu ia punya waktu yang banyak untuk menyelesaikan 30 juz Tafsir Alqur’an yang dikenal dengan Tafsir Al-Azhar.

Lantas, bagaimana dengan ketiga tokoh tadi ?, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno?, Ternyata Allah masih sayang pada mereka, Pramoedya, Mohammad Yamin dan Soekarno.

Kekejian mereka pada Buya Hamka tidak harus diselesaikan di Akhirat, Allah mengizinkan masalah ini diselesaikan di dunia.

Di usia senja, Pramoedya mengakui kesalahannya di masa lalu, Ia mengirim putrinya, Astuti dengan calon Suaminya, Daniel yang Mualaf untuk belajar Islam pada Hamka Sebelum mereka menjadi Suami istri.

Apakah Hamka menolak..? Tidak..!  Justru dengan hati yang sangat lapang Hamka mengajarkan Ilmu Agama pada Anak dan Calon Menantu Pramoedya tanpa sedikit pun mengungkit-ungkit kekejaman Pramoedya.

Astuti, anak Perempuan Pramoedya pun menangis haru melihat kebesaran hati Ulama Besar ini, Hamka juga yang menjadi saksi atas Pernikahan anak Pramoedya.

Saat Mohammad Yamin sakit keras, ia meminta orang terdekatnya untuk memanggil Hamka, dengan segala Kerendahan hati dan penyesalannya pada Ulama besar ini, Mohammad Yamin meminta maaf atas segala kesalahannya.

Dalam kesempatan nafas terakhirnya, Tokoh Besar Indonesia, Mohammad Yamin pun meninggal dunia dengan ucapan kalimat-kalimat tauhid yang dituntun oleh Hamka.

Begitu juga dengan Soekarno, Hamka justru berterima kasih dengan hadiah Penjara yang diberikan padanya karena berhasil Menulis buku yang menjadi dasar umat Islam dalam menafsirkan Alqur’an.

Tak ada marah, tak ada dendam, ia malah merindukan Tokoh Besar Indonesia, Proklamator Bangsa Karena telah membuat ujian hidup Sang Buya menjadi semakin berliku Namun Sangat Indah.

Hamka ingin berterima kasih untuk itu semua, tanggal 16 Juni 1970, seorang ajudan Soekarno datang ke Rumah Hamka membawa secarik Kertas bertuliskan pendek :

“Bila aku mati kelak,
aku minta kesediaan
Hamka untuk menjadi
imam shalat jenazahku”.

Hamka langsung bertanya pada sang ajudan, Dimana, Dimana beliau sekarang, dengan pelan dijawab, “Bapak sudah wafat di RSPAD, jenazahnya sedang dibawa ke Wisma Yoso”.

Mata sang Buya menjadi sayu dan berkaca-kaca, Rasa rindunya ingin Bertemu dengan Tokoh Besar Negeri ini malah berhadapan dengan tubuh yang kaku tanpa bisa berbicara.

Hanya keikhlasan dan Pemberian maaf yang bisa diberikan Hamka pada Soekarno, Untaian Do’a yang lembut dan tulus dipanjatkannya saat menjadi Imam Shalat Jenazah Presiden Pertama Indonesia.

Terima kasih Buya, atas pembelajaran kehidupan dari cerita hidupmu. “Berpolitiklah Tanpa Kebencian” (Moh. Natsir ) ***

Dikutip dari Tulisan Prof.Komarudin Hidayat

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Refresh