Ditemukan Narkoba Senilai Rp 823 Milyar Di Dalam Tas

Norlfok, Sumbartoday.net, Sejumlah besar kokain senilai 50 juta poundsterling atau Rp 832 miliar terdampar di dua pantai Norfolk, Inggris. Benda-benda terlarang itu ditemukan setelah seekor anjing kencing di atasnya.Valerie McGee (70) menemukan kantong-kantong berisi kokain itu ketika sedang berjalan-jalan bersama Rudey, seekor anjing jenis Irish setter miliknya.

Dikutip dari Daily Mail pada Sabtu (11/2/2107), pensiunan ahli psikoterapi itu mengaku melihat tas-tas olahraga yang diikatkan bersama dengan wadah plastik yang menjadi pelampung.Kata wanita itu kepada Sun, “Rudey ke sana dan mengendus-endus, lalu kencing di atas tas-tas itu. Mungkin karena merasa tertarik.”

Tas itu menjadi longgar diterpa gelombang dan terdampar di pantai, polisi kemudian datang dan memeriksanya.Pihak National Crime Agency telah memulai investigasi terkait dalang di belakang pengiriman kokain yang kemudian terdampar di pantai, tapi warga sibuk bercanda seputar temuan itu.

Matthew Rivers, anggota tim penyidik NCA, mengatakan, “Kami berkerja sama dengan Border Force, Coastguard Agency, dan Norfolk Police untuk mengetahui bagaimana tas-tas itu bisa ada di sana.”Namun demikian, dapat diduga bahwa ini bukan tujuan sesungguhnya. “Jelaslah ini merupakan temuan penting narkoba kelas A dan kerugian ini merupakan tamparan keras kepada organisasi kriminal yang terlibat.”pungkasnya.

Kawasan Great Yarmouth disebut-sebut sebagai “tempat pembuangan” bagi mereka yang berpenghasilan rendah dan hidup dengan dukungan jaminan sosial.Dalam beberapa tahun belakangan, kawasan itu meraih reputasi sebagai surga bagi narkoba.Sumber (liputan 6.com)

Ditetapkan 14 Tersangka Sopir Angkot VS Ojek Online, Tanggerang

Tanggerang, sumbartoday, Polres Metro Kota Tangerang menetapkan 14 tersangka dari 18 sopir yang diamankan pada Kamis (9/3) lalu setelah terjadi bentrokan antara sopir angkot dengan pengemudi ojek berbasis aplikasi daring sehari sebelumnya.

“Yang ditetapkan jadi tersangka 14 orang dan empat orang lainnya tidak terbukti ikut melakukan perbuatan pidana,” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Kota Tangerang, AKP Arlon Sitinjak di Tangerang, Rabu (15/3).

Arlon mengatakan seorang sopir angkot menjadi penggerak saat kericuhan sopir angkot dengan ojek online di Kota Tangerang. “Yang diduga sebagai penggerak adalah REU alias R,” ujarnya.

Sementara, pihak yang menjadi eksekutor saat aksi ricuh tersebut berinisial MC, PP, JS, YS, PA, MT, EH, DT. Selain itu, RA, NB, IS, JL, AN merupakan tersangka yang juga membawa senjata tajam.

Sebelumnya, sopir angkutan umum dan pengemudi ojek online di Kota Tangerang, Banten, Rabu (8/3) bentrok dengan saling lempar batu di Jalan M Toha Sangiang Jaya, Kecamatan Periuk yang merupakan imbas dari aksi mogok angkutan umum menolak keberadaan transportasi online. Akibat kejadian tersebut sejumlah angkot rusak dan beberapa orang terluka.Sumber (Antara)

Satker BWSS V Halalkan Proyek Amburadul

PARIAMAN, SUMBARTODAY – Proyek yang berada dibawah pengawasan dan tanggung jawab Satuan kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera V(Satker BWSS V) khususnya bagian irigasi dan rawa diduga kuat banyak terjadi penyimpangan dan bermasalah. Mulai dari pengerjaan rehab saluran irigasi  PT. Wijaya KS, irigasi sekunder oleh  PT. Hutama Karya serta irigasi tersier oleh PT. Sujainko.

Terakhir dari pengerjaan irigasi tersier di Pauh Kamba, Pariaman, oleh PT Sujainko banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan baik dari segi  pekerjaan yang diduga tidak memenuhi standar sampai pada pembayara sub-sub kontrak.  Saat ini proyek saluran irigasi tersebut kondisinya sangat memprihatinkan. Warga sekitarpun  menyayangkan kapan saluran irigasi ini dapat dimanfaatkan oleh warga  untuk pengairan sawah mereka.

Dari pantauan sumbartoday.net  kelokasi, didapati banyaknya item pekerjaan yang terbengkalai dan tidak dapat diselesaikan. Seperti pintu pembagian air kesawah-sawah sebanyak 42 buah masih belum terpasang, dinding saluran irigasi banyak yang terkelupas, bahkan menurut keterangan warga setempat, yang sempat bekerja pada proyek irigasi ini meragukan irigasi ini dapat terselesaikan dalam jangka 3 tahun, karna para pekerja proyek ini sering berganti-ganti karena ketidakcocokan upah.

Disamping itu upah bagi kontraktor yang mengerjakan sub pekerjaan beberapa item proyek,  serta mengisi material banyak yang  tidak kunjung terselesaikan bahkan belum dibayar.

Menurut  Edo salah satu kontraktor yang menerima sub pekerjaa dari PT. Sujainko menyayangkan sikap yang diambil PT ini. “Sudah dua minggu ini saya menunggu kebijakan dari PT. Sujainko agar dapat membayarkan uang saya sebesar 350 juta. Saya masih menagih uang saya tersebut,” ucap Edo kepada sumbartoday di basecamnya PT. Sujainko.

Dari informasi  didapati bahwa kontraktor pelaksana PT. Sujainko yang sehari-hari dipanggil Can diduga kuat merupakan orang kepercayaan dan mempunyai akses langsung kepada Yuliadra, ST, MT selaku satuan kerja Balai Wilayah Sungai Sumatera V(Satker BWSS V).

Sampai berita ini diturunkan belum satupan tanggapan atau bantahan dari Yuliarda mengenai proyek tersebut, kami sebagai awak media sudah beberapa kali menghubungi, yang bersangkutan tidak mau menerima konfirmasi bahkan pesan singkatpun tidak kunjung dibalas. (Chairur)

 

Silahkan nonaktifkan adblock anda untuk membaca konten kami.
Refresh